PEMATANG SIANTAR | BERITA A1
Okupasi atau pengambilalihan lahan milik PTPN III Kebun Bangun yang selama ini dikuasai masyarakat penggarap terus dilakukan pihak menejemen. Setelah menempuh jalur yang panjang, akhirnya PTPN III berhasil mengambilalih lahan seluas 66,6 hektar yang sempat dikelola masyarakat selama 18 tahun di Afdeling 4, Kelurahan Bahsorma dan Gurilla, Kecamatan Siantar Sitalasari, Kota Pematang Siantar.
Doni Manurung, Asisten Personalia Kebun Bangun, Selasa (22/11/2022) sore menyebutkan saat ini pihaknya telah merobohkan setidaknya ada sekitar 60-an rumah milik masyarakat. Perobohan bangunan itu dilakukan setelah ada pemberian tali asih kepada masyarakat yang menempati rumah itu.
“Ada sekitar 20-25 rumah lagi yang belum kita eksekusi. Masyarakat itu masih ingin bertahan. Bila masyarakat ingin terus bertahan kita akan melakukan upaya paksa atau menempuh jalur hukum,” kata Doni dihadapan awak media.
Untuk mempercepat proses eksekusi lahan itu, PTPN III menggunakan excavator untuk merobohkan bangunan. “Ada bangunan yang telah dibongkar sendiri oleh pemiliknya, jadi kita finishing supaya tidak ada lagi masyarakat yang menempati bangunan yang telah ditinggalkan itu. Untuk mempercepat pembersihan, kita sengaja menggunakan excavator,” tambahnya.
Aksi perobohan itu sempat mendapatkan aksi penolakan dari warga. Pihaknya menilai bahwa hal itu dilakukan penggarap karena ingin memicu emosi para tim pengamanan hingga memicu keributan. “Itu massa kiriman, karena pemilik bangunan sudah menerima suruh hati (tali asih, red) dari kita. Jadi seharusnya tidak ada lagi yang keberatan. Makanya kita yakini itu adalah massa dari pihak luar yang sengaja ingin memprovokasi pihak pengamanan,” tambahnya.
Hingga Senin (21/11/2022) pihaknya sudah membayarkan suguh hati kepada masyarakat sebanyak 254 KK dari 269 KK yang telah mendaftar untuk pemberian suguh hati. (DN)
