Ini Penjelasan PTPN IV Terkait Isu Konversi Tanaman Teh Menjadi Sawit

0
261

SIMALUNGUN | BERITA A1

PT Perkebunan Nusantara IV memiliki unit usaha Teh (Sidamanik, Bah Butong, Tobasari) yang berletak di Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun memberikan penjelasan terkait isu yang merebak terkait konversi dari kebun teh ke sawit. Setelah dilakukan pertemuan, menejemen PTPN IV akan tetap membudidayakan teh sebagai komoditi unggulan di 3 unit kebun ini.

Iklan
Iklan

Kepala Bagian Sekretariat Perusahaan PTPN IV, Riza Fahlevi Naim yang dihubungi melalui selularnya mengatakan, permasalahan yang ada di kebun teh saat ini adalah permasalahan terkait tanaman ulang, dimana permasalahan ini pertama kali mencuat karena adanya aksi penggusuran dari manajemen kebun teh kepada masyarakat yang menguasai lahan kebun teh yang ada di Afdeling I Bah Butong, tepatnya di Blok 13 dan 14 S. Ada sekitar 2 hektar areal tanaman yang diduga dikuasai oleh penggarap yang merupakan masyarakat sekitar kebun teh.

Lebih lanjut, Riza mengatakan areal yang digarap oleh masyarakat sudah ditanami kopi, jagung, dan durian. Setelah adanya tindakan dari manajemen kebun teh, yang pada saat itu melakukan pembersihan lahan menggunakan alat berat karena akan melakukan tanaman ulang. “Kami menduga, aksi masyarakat melakukan protes terhadap PTPN IV karena adanya provokasi dari salah satu penggarap. Padahal, sebelum melakukan aksi penggusuran, manajemen kebun teh telah melayangkan surat pemberitahuan sampai yang ketiga kepada masyarakat,” kata Riza Fahlevi Naim melalui selularnya.

Dijelaskan Riza, pada hari Selasa 14 Juni 2022, adanya sekelompok massa yang merupakan masyarakat sekitar kebun teh yang mendatangi manajemen kebun teh untuk melakukan audiensi. Adapun aspirasi yang diutarakan oleh sekelompok masyarakat diantaranya bahwa tanaman ulang itu merusak lingkungan dan bisa menyebabkan banjir dan erosi.

Terkait hal tersebut, manajemen kebun teh sudah melakukan pertemuan dengan stakeholder, diantaranya Camat Sidamanik, Pangulu Bah Birung Ulu, Pangulu Bahal Gajah, dan Pangulu Tiga Bolon.

“Hasil pertemuan tersebut ada solusi dari pihak stakeholders kepada manajemen kebun teh, bahwa PTPN IV khususnya manajemen kebun teh harus melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait akan dilakukannya konversi, sebab dan akibat atau dampak apabila dilakukannya konversi,” sebut Riza Fahlevi Naim.

Dalam hal ini, manajemen kebun teh sudah menyampaikan bahwa apabila terjadi banjir atas dilakukannya konversi dari tanaman teh ke sawit, solusi dari manajemen kebun teh adalah membuat parit atau membuat sodetan dan melakukan penghijauan. Penghijauan yang dilakukan dengan menanam bibit tanaman macadamia. “Saat ini kebun teh memiliki sebanyak 15.000 bibit tanaman macadamia yang siap untuk ditanam,” ungkap Riza.

Riza menegaskan bahwa sampai saat ini belum ada rencana PTPN IV untuk melakukan konversi tanaman teh menjadi sawit, dan PTPN IV saat ini tetap akan mengelola budidaya teh di kebun teh (Sidamanik, Bah Butong, dan Tobasari). (DN/rel)