Inspektorat Mulai Periksa BUMNag Nagori Bahung Kahean

0
202

SIMALUNGUN | BERITA A1

Inspektorat Kabupaten Simalungun mulai melakukan pemeriksaan terhadap Badan Usaha Milik Nagori (BUMNag) Nagori Bahung Kahean yang asetnya dijual oleh pangulu. Saat ini, pengurus BUMNag sudah dimintai keterangannya oleh Inspektorat.

Iklan
Dicari

Dihubungi melalui selularnya, Senin (20/06/2022) sore, Roganda Sihombing, Kepala Inspektorat Kabupaten Simalungun mengatakan, pihaknya kini tengah melakukan pemeriksaan di desa-desa yang ada di Kabupaten Simalungun. Akan tetapi, timnya akan terfokus ke Nagori Bahung Kahean dimana aset BUMNag sudah tidak ada. “Iya, tim sedang meriksa. Tapi dari keterangan Direktur BUMNag, pangulu sudah pergi sejak Bulan Februari lalu. Kita masih mintai keterangan sepihak karena pangulu sudah tidak berada di desa itu,” katanya dari seberang telpon.

Mantan Sekretaris Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintah Nagori (BPMPN) ini menambahkan, pihaknya masih mencari keberadaan pangulu yang pergi meninggalkan kampung tersebut. “Kepergian pangulu dibenarkan keluarganya, memang sejak Februari sudah pergi. Memang ada penyertaan modal sebesar Rp 100 juta untuk pengelolaan BUMNag, dimana BUMNag itu membuat unit usaha peternakan sapi,” tambahnya seraya mengakhiri pembicaraan.

Sebelumnya, Sekdes Nagori Bahung Kahean, Suyanto mengatakan, pada tahun 2019 Pemerintah Desa Bahung Kahean mengalokasikan dana sebesar Rp 100 juta yang digunakan untuk penyertaan modal BUMNag dengan usaha ternak sapi (lembu, red). Setahun kemudian, Direktur BUMNag Aldi Ramadani sempat melaporkan kondisi lembu tersebut dimana sebelumnya BUMNag membeli 3 ekor lembu Limousin.

“Karena hasilnya tak memuaskan, maka dijual dan diganti lembu lokal jumlahnya 7 ekor. Tahun 2020, ada laporan direktu BUMNag kalau 1 ekor dijual untuk Kurban,” kata Sekdes yang kini menjabat sebagai Plh di Nagori Bahung Kahean.

Ia menerangkan, semenjak 2020 ia tidak pernah lagi melihat lembu itu dikandangkan. Menurut pengakuan Direktur BUMNag, bahwa lembu tersebut dilepas liarkan di kebun PTPN IV. Hingga akhirnya pangulu melarikan diri dan kemudian dilakukan pemeriksaan terhadap aset BUMNag. “Dari pengakuan Direktur itulah diketahui kalau lembunya dijual semua sama pangulu. Dan belum ada laporan sama sekali,” terangnya. (DN)