Perkuat Iman dan Taqwa, PTPN III Kebun Bangun Peringati Isra Mi’raj 1444 H bersama Karyawan

0
140

SIMALUNGUN | BERITA A1

Menejemen PTPN III Unit Kebun Bangun memperingati Isra dan Mi’raj sekaligus menyambut bulan Ramadhan 1444 Hijriah, Jumat (10/03/2023) siang. Kegiatan yang dilaksanakan di Lapangan Olahraga kompleks Perkantoran Kebun Bangun, Nagori Senio, Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun, diikuti para karyawan dan masyarakat sekitar.

Iklan
Iklan

Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Quran, tarian dan Sholawat dari siswa MDTA Bustanurohmah, pembacaan puisi serta pembacaan Asmaul Husna.

Pj Pangulu Nagori Senio, Herna Lindawati Purba mengucapkan terimakasih atas undangan untuk peringatan Isra Mi’raj di Kebun Bangun. Ia berpesan agar Isra dan Mi’raj dapat dijadikan sebagai renungan bagaimana Rasullulah menerima perintah untuk menjalankan Sholat. “Isra Mi’raj merupakan peristiwa penting bagi kita (Umat Muslim, red), dimana pada Isra Mi’raj ini Nabi Muhammad menerima perintah dari Allah untuk melaksanakan Sholat 5 Waktu,” katanya.

Menejer Kebun Bangun, Febriandy Bangun berharap dengan dilaksanakan peringatan Isra Mi’raj ini dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah dan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW. “Dengan peringatan Isra Mi’raj ini dapat memantapkan keimanan dan mempertebal keimanan kita kepada Allah. Agar kita menjadi manusia yang lebih baik dan takut akan Allah serta menjalankan segala perintah-NYA,” kata menejer.

Ustad Bahri Lubis dalam tausyiahnya menceritakan bagaimana perjalanan Nabi Muhammad ke Sidratulmuntaha untuk menerima perintah Sholat 5 Waktu bagi umat muslim. “Hal yang paling berharga dalam peristiwa ini adalah kaitan dengan memahami tanda-tanda kebesaran Allah SWT. Mulai dari kebesaran yang ada di alam raya ini yang dapat ditangkap oleh panca indra, maupun dalam alam gaib yang tidak dapat dijangkau oleh indera manusia,” kata Ustad Bahri.

Selain menceritakan perjalanan Nabi Muhammad dalam perjalanan Isra Mi’raj, Ustad Bahri Lubis juga menceritakan bagaimana ketidakpercayaan Abu Jahal atas peristiwa Isra Mi’raj yang dilakukan Nabi Muhammad. (DN)